Pelangi Setelah Hujan
Di bawah langit sore yang mulai memerah, Aditya melangkah menuju stasiun kereta tua di pinggiran kota. Sebuah tiket dalam genggamannya, bukan sekadar tiket perjalanan, melainkan pintu menuju masa lalu yang begitu ia rindukan. Stasiun ini, dengan aroma khas kayu tua dan debu yang sudah tercium sejak ia masih kecil, membawa ingatannya kembali pada masa-masa yang takkan pernah bisa ia lupakan. Lima belas tahun lalu, di stasiun inilah ia pertama kali bertemu dengan Alya, cinta pertamanya. Mereka masih remaja kala itu, bersekolah di SMA yang sama, dan kebetulan selalu pulang dengan kereta yang sama. Perjumpaan demi perjumpaan di stasiun ini menumbuhkan benih-benih cinta yang perlahan tumbuh dalam hati Aditya. "Apa kabar, stasiun tua?" gumam Aditya dengan senyuman kecil di bibirnya. Ia berjalan menyusuri peron, membayangkan sosok Alya yang dulu selalu duduk di bangku kayu dekat tiang lampu. Bangku itu masih ada, meski sudah tampak usang dan berdebu. Aditya duduk di sana, menutup ma